Sistem cara kerja protek amplifier mobil adalah dengan menyensor tegangan dc output amplifier, pada kondisi normal output amplifier seharusnya hanya mengeluar arus tegangan Ac atau jika ada tegangan dc sangatlah kecil hanya dalam hitungan milivolt dan dalam batas toleransi (dc offset), sensor protek amplifier akan aktif atau lampu led merah menyala apabila output amplifier mengeluarkan arus tegangan dc diatas batas toleransi atau berlebihan,
Tegangan dc berlebih pada output ampilifier akan muncul apabila komponen mengalami kerusakan atau masalah dan yang sering terjadi adalah kerusakan amplifier mobil transistor final rusak konslet, hangus dan mati protek, kerusakan transistor konslet mengakibatkan tegangan suplai mengalir langsung menuju output amplifier yang terhubung ke speaker, apabila tidak ada sistem proteksi bisa menyebabkan kerusakan speaker maupun komponen atau bagian lain pada amplifier
Amplifier mobil mengalami kerusakan transistor final konslet, hangus dan rusak mati protek disebabkan oleh beberapa masalah, diantaranya:
- Komponen Berkarat
- Solderan Retak
- Salah Pemasangan
1. Komponen Berkarat,
amplifier didalam mobil sangat rentan dengan serangan korosi ini diakibatkan kelembapan udara yang ada didalam kabin, terlebih apabila mobil yang memakai air conditioner (ac), amplifier yang jarang dinyalakan akan mudah mengalami komponen karat atau korosi akibat kelembapan udara basah yang menepel pada komponen tidak menguap kembali,
jadi cara mengatasi agar amplifier terhindar dari korosi adalah sering-sering menyalakanya, dengan tujuan panas yang dihasilkan ketika amplifier bekerja dapat menguapkan kelembapan udara basah yang menempel pada komponen, korosi pada komponen didalam amplifier menjadi salah satu penyebab kerusakan amplifier mobil transistor rusak, konslet, hangus dan mati protek,
gejala awal atau tanda - tanda serta ciri kerusakan akibat komponen korosi amplifier mobil adalah muncul suara kemresek, kadang keras kadang kecil atau mati hidup, komponen yang paling sering terkena korosi adalah saklar fitur LPF, HPF dan FULL serta potensio crossover apabila saklar terkena karat dapat menyebabkan audio mobil tidak berbunyi,
cara mengatasi karat pada saklar dan potensio audio amplifier mobil adalah dengan melumasi atau memberi cairan khusus pembersih potensio, kemudian menggeser saklar serta memutar potensio secara berulang-ulang, dengan cata tersebut biasanya saklar maupun potensio dapat berfungsi normal kembali pada fanselektronic.blogspot
2. Solderan Retak,
amplifier yang terpasang di dalam mobil tidak lepas dari goncangan terlebih ketika mobil berada dijalanan tidak rata, goncangan yang secara terus menerus akan menyebabkan titik solderan komponen didalam amplifier menjadi retak dan terlepas,
apabila titik solderan terlepas maka kaki komponen tidak terhubung pada jarur rangkaian, pada bagian tertentu dengan tidak terhubungnya kaki komponen dapat menyebabkan kerusakan yang fatal dan solderan retak menjadi penyebab keruskan amplifier mobil seperti transistor konslet hangus dan rusak protek,
sebelum itu terjadi perkuat titik solderan pada rangkain amplifier dengan cara menyolder ulang, sedangkan tanda awal atau ciri solderan retak pada amplifier adalah audio mobil kadang hidup atau mati sendiri, kadang suara keras dan kecil saat terkena goncangan
3. Salah Pemasangan
salah pasang atau tidak sesuai spesifikasi, pemasangan perangkat audio mobil akan maksimal dan bisa bersuara mantap apabila spesifikasi disesuaikan antara daya amplifier dan daya speaker (watt), setiap amplifier mobil mempunyai spesifikasi baik daya output maupun beban maksimal, begitu juga dengan speaker,
apabila pemasangan tidak sesuai akan menyebabkan transistor final rusak konslet, hangus dan mati protek, jadi cara mengatasinya sebelum terjadi kerusakan baca buku manual dan sesuaikan spesifikasinya, sedangkan kerusakan salah pemasangan kutub tegangan antara negatif dan positif amplifier mobil hanya mengakibatkan sekering putus dan dioda hangus pada amplifier yang dilengkapi pengaman dioda
Cara servis atau memperbaiki kerusakan amplifier mobil transistor final hangus, konslet dan mati protek bisa dengan mudah diatasi seperti pada cara mudah memperbaiki kerusakan speaker aktif , rangkaian amplifier mobil dengan transistor sama dengan amplifier pada umunya, hanya saja yang membedakan ampli mobil menggunakan tegangan 12 volt, sedangkan ampli rumahan atau speaker aktif memakai tegangan listrik 220 volt,
meskipun output tegangan yang dipakai untuk suplai rangkaian amplifier sama berkisar 24 ~ 32 vdc atau lebih, dan untuk lebih jelasnya berikut sedikit penjelasan tentang bagian-bagian yang ada pada amplifier mobil dengan transistor :
1. Inverter DC to DC,
rangkaian amplifier mobil memakai suplai tegangan yang tinggi antara 24 ~ 32 vdc atau lebih serta memakai tegangan simetrias (positif, ground, negatif) sedangkan aki mobil hanya menyediakan tegangan singel 12 volt (nergatif positif), maka pada amplifier mobil dilengkapi dengan inverter dc to dc yang berfungsi untuk menaikan dan mengubah tegangan menjadi keluaran simetris
2. Tone Control atau Crossover,
amplifier mobil yang dilengkapi rangkaian crossover berfungsi untuk menyaring dan membagi frekuensi yang akan di umpankan ke spekaer, sehingga frekuensi yang masuk ke speaker sesuai dengan spesifikasinya, sebagai contoh speker low untuk low dan mid serta high, pada amplifier mobil juga terdapat saklar fitur filter frekuensi seperti LPF, HPF, FULL dan BASS BOOST kegunaan saklar tersebut adalah:
Sedangkan untuk fitur lainya berupa potensiometer untuk mengatur titik potong frekuensi dan gain seperti berikut :
3. Power Amplifier,
bagian paling akhir pada ampli mobil adalah rangkaian amplifier atau penguat akhir, pada umumnya rangkaian amplifier menggunakan jenis OCL (Output Capasitor Less) atau rangkaian penguat yankeg tidak menggunakan capasitor pada output, ciri amplifier menggunakan sepasang atau lebih transistor pada penguat akhir,
jenis OCl memiliki beberapa keunggulan seperti respon frekuensi yang lebih baik dibanding jenis amplifier dengan capasitor, namun mempunyai kelemahan tegangan suplai akan mengalir langsung ke speaker apabila komponen terjadi kerusakan, maka pada amplifier mobil dilengkapi dengan rangkaian proteksi untuk mengantisipasi masalah tersebut fanselektronic
Amplifier mobil mempunyai channel (saluran output) dari 2 channel sampai 4 channel, pada amplifier 4 channel memiliki 4 buah rangkaian amplifier mono atau 2 stereo dan dapat digunakan untuk mode bridge, pada amplifier mobil mode bridge adalah mengabungkan output dua buah amplifier mono dengan tujuan mendapatkan daya yang lebih besar,
kelebihan mode bridge adalah amplifier dapat menghasilkan daya 2 ~ 4 kali lipat, namun dengan mode ini mempunyai kelemahan amplifier cepat panas akibat amplifier bekerja ekstra, selain itu pada mode bridge impedansi beban akan terbaca lebih kecil,
sebagai contoh sebuah speaker dengan impedansi 8 ohm apabila pada mode bridge akan terbaca 4 ohm dan 2 buah speaker pararel impedansi 4 ohm akan terbaca 2 ohm, Power amplifier idealnya atau paling aman bekerja pada 4 ohm jika dibawah itu akan sangat beresiko
Amplifier mobil pada mode bridge sebaiknya hanya dipasang 1 buah speaker (8 ohm) apabila speaker dengan dobel coil cukup pasang satu koil atau cara lain dengan merangkai atau menghubungkan secara seri (bukan pararel) kedua koil tersebut sebelum di hubungkan pada output amplifier mode bridge (namun cara ini suara kurang maksimal),
beberapa pilihan lain yang baik dan aman adalah memasang pararel dobel koil pada output mono (bukan bridge) atau memasang setiap koil speaker pada output mono (satu output mono untuk satu koil speaker)
Amplifier yang dipaksakan untuk bermain pada 2 ohm mode bridge beresiko cepat rusak apalagi jika amplifier masih menggunakan transistor final daya (watt) kecil, amplifier mobil meskipun sudah 4ch ternyata ada juga yang masih memakai transistor final kecil seperti TIP41 dan TIP42 akibatnya transistor langsung rusak ketika dipakai pada mode bridge, maka cara mengatasinya adalah dengan mengganti transistor dengan daya atau kemampuan yang lebih tinggi
Cara membuat amplifier mobil agar suara bas mantap, menggelegar, bas nendang, bertenaga, menggetarkan dada atau apalah namanya yang pada intinya cara membuat atau modif amplifier mobil agar tenaganya bertambah dan aman, caranya adalah mengganti transistor penguat akhir dengan transistor yang lebih tinggi kemampunan dayanya,
transistor yang umum digunakan adalah TIP2955 dan TIP3055 (contoh seperti gambar diatas), jika amplifier mobil sudah memakai transistor daya tinggi (watt besar) bisa menambah secara pararel transistor amplifier tersebut dan juga mengganti atau menambah secara pararel mosfet pada bagian penguat inverter dc to dc untuk memperkuat dan menambah arus suplai.
Demikian pembahasan tentang penyebab, cara memperbaiki, cara kerja n fungsi bagian amplifier mobil, semoga bermanfaat.
1. Inverter DC to DC,
rangkaian amplifier mobil memakai suplai tegangan yang tinggi antara 24 ~ 32 vdc atau lebih serta memakai tegangan simetrias (positif, ground, negatif) sedangkan aki mobil hanya menyediakan tegangan singel 12 volt (nergatif positif), maka pada amplifier mobil dilengkapi dengan inverter dc to dc yang berfungsi untuk menaikan dan mengubah tegangan menjadi keluaran simetris
2. Tone Control atau Crossover,
amplifier mobil yang dilengkapi rangkaian crossover berfungsi untuk menyaring dan membagi frekuensi yang akan di umpankan ke spekaer, sehingga frekuensi yang masuk ke speaker sesuai dengan spesifikasinya, sebagai contoh speker low untuk low dan mid serta high, pada amplifier mobil juga terdapat saklar fitur filter frekuensi seperti LPF, HPF, FULL dan BASS BOOST kegunaan saklar tersebut adalah:
- LPF (low pass filter) : untuk meloloskan frekuensi rendah dan menahan frekuensi tinggi, diaplikasikan untuk menyeting frekuensi yang masuk pada speaker woofer atau subwoffer
- HPF (High Pass Filter) : untuk meloloskan frekuensi tinggi dan menahan frekuensi rendah, diaplikasikan untuk menyeting frekuensi yang masuk pada speker tweeter
- FULL : meloloskan semua frekuensi atau tidak ada frekuensi yang di tahan, diaplikasikan untuk speaker yang sudah terpasang crossover pasif
- BASS BOOST : besaran penguatan bas, saklar bass boost pada amplifier mobil terdapat pilihan 0 - 6 - 12 db dan berfungsi untuk menambah penguatan bass, biasanya fungsi ini hanya digunakan pada channel speaker woffer atau subwoffer.
Sedangkan untuk fitur lainya berupa potensiometer untuk mengatur titik potong frekuensi dan gain seperti berikut :
- Potensio LPF : untuk menentukan titik potong frekuensi yang akan diloloskan pada kisaran 50hz ~ 250hz (frekuensi sub, low, lowmid)
- Potensio HPF : untuk menentukan titik poting frekuensi yang akan diloloskan pada kisaran 120hz ~ 3khz (frekuensi midh, midhigh, high)
- Potensio Gain : untuk mengatur penguatan sinyal input
3. Power Amplifier,
bagian paling akhir pada ampli mobil adalah rangkaian amplifier atau penguat akhir, pada umumnya rangkaian amplifier menggunakan jenis OCL (Output Capasitor Less) atau rangkaian penguat yankeg tidak menggunakan capasitor pada output, ciri amplifier menggunakan sepasang atau lebih transistor pada penguat akhir,
jenis OCl memiliki beberapa keunggulan seperti respon frekuensi yang lebih baik dibanding jenis amplifier dengan capasitor, namun mempunyai kelemahan tegangan suplai akan mengalir langsung ke speaker apabila komponen terjadi kerusakan, maka pada amplifier mobil dilengkapi dengan rangkaian proteksi untuk mengantisipasi masalah tersebut fanselektronic
Amplifier mobil mempunyai channel (saluran output) dari 2 channel sampai 4 channel, pada amplifier 4 channel memiliki 4 buah rangkaian amplifier mono atau 2 stereo dan dapat digunakan untuk mode bridge, pada amplifier mobil mode bridge adalah mengabungkan output dua buah amplifier mono dengan tujuan mendapatkan daya yang lebih besar,
kelebihan mode bridge adalah amplifier dapat menghasilkan daya 2 ~ 4 kali lipat, namun dengan mode ini mempunyai kelemahan amplifier cepat panas akibat amplifier bekerja ekstra, selain itu pada mode bridge impedansi beban akan terbaca lebih kecil,
sebagai contoh sebuah speaker dengan impedansi 8 ohm apabila pada mode bridge akan terbaca 4 ohm dan 2 buah speaker pararel impedansi 4 ohm akan terbaca 2 ohm, Power amplifier idealnya atau paling aman bekerja pada 4 ohm jika dibawah itu akan sangat beresiko
Amplifier mobil pada mode bridge sebaiknya hanya dipasang 1 buah speaker (8 ohm) apabila speaker dengan dobel coil cukup pasang satu koil atau cara lain dengan merangkai atau menghubungkan secara seri (bukan pararel) kedua koil tersebut sebelum di hubungkan pada output amplifier mode bridge (namun cara ini suara kurang maksimal),
beberapa pilihan lain yang baik dan aman adalah memasang pararel dobel koil pada output mono (bukan bridge) atau memasang setiap koil speaker pada output mono (satu output mono untuk satu koil speaker)
Amplifier yang dipaksakan untuk bermain pada 2 ohm mode bridge beresiko cepat rusak apalagi jika amplifier masih menggunakan transistor final daya (watt) kecil, amplifier mobil meskipun sudah 4ch ternyata ada juga yang masih memakai transistor final kecil seperti TIP41 dan TIP42 akibatnya transistor langsung rusak ketika dipakai pada mode bridge, maka cara mengatasinya adalah dengan mengganti transistor dengan daya atau kemampuan yang lebih tinggi
Cara membuat amplifier mobil agar suara bas mantap, menggelegar, bas nendang, bertenaga, menggetarkan dada atau apalah namanya yang pada intinya cara membuat atau modif amplifier mobil agar tenaganya bertambah dan aman, caranya adalah mengganti transistor penguat akhir dengan transistor yang lebih tinggi kemampunan dayanya,
transistor yang umum digunakan adalah TIP2955 dan TIP3055 (contoh seperti gambar diatas), jika amplifier mobil sudah memakai transistor daya tinggi (watt besar) bisa menambah secara pararel transistor amplifier tersebut dan juga mengganti atau menambah secara pararel mosfet pada bagian penguat inverter dc to dc untuk memperkuat dan menambah arus suplai.
Demikian pembahasan tentang penyebab, cara memperbaiki, cara kerja n fungsi bagian amplifier mobil, semoga bermanfaat.