pada umumnya tegangan yang dihasilkan sekitar 55 volt sampai 85 volt dan arus sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Mesin las listrik arus searah (DC) menggunakan rangkaian Switch Mode Power Supply (SMPS) atau model pensaklaran (Switch) yaitu menghidup matikan tegangan yang mengalir pada trafo menggunakan komponen transistor atau FET dengan frekunsi tertentu.
Cara kerja mesin las listrik yaitu listrik arus bolak-balik (AC) diolah smps agar dihasilkan tegangan keluaran serta arus sesuai kebutuhan selanjutnya hasil keluaran dihubung singkatkan dengan perantara kawat las (elektroda). Apabila listrik kutub positif dan negatif dihubung singkatkan maka terjadi energi panas sehingga membuat kawat perantara akan meleleh.
Kerusakan dan perbaikan mesin las listrik sama dengan regulator smps pada umumnya, hanya saja rangkaian lebih kompleks dan komponen yang digunakan berkualitas, jadi dibutuhkan ketelitian lebih dalam pengerjaanya agar tidak memakan korban komponen pengganti.
Langkah awal dalam perbaikan cek semua komponen dari kemungkinan rusak atau konslet terutama pada fet, transistor dan dioda zener.
Pada kasus mesin las listrik nyala tetapi api kecil meski ampere sudah dinaikan kerusakan bisa disebabkan karena smps hanya setengah kerja (misalkan smps seharusnya bekerja menggunakan 2 buah fet hanya 1 fet yang berfungsi) dan kerusakan ini juga ditandai dengan perbedaan suhu pada kedua komponen tersebut.
setelah dilakukan penelusuran penyebab kerusakan dioda zener 15 volt konslet, dioda tersebut berada pada rangkaian driver fet final, seperti terlihat pada gambar diatas,
semoga bermanfaat.